Berlari mungkin adalah olahraga dengan intensitas metabolisme
tertinggi. Sepanjang kegiatan, tubuh terus bergerak dengan kuat dan
tidak berhenti-berhenti. Cukup dengan waktu kegiatan yang relatif
singkat, efeknya sudah sangat signifikan pada kesehatan.
Lalu, berlari adalah olahraga yang sangat mudah dilakukan.
Untuk berlari, hanya membutuhkan pakaian dan alas kaki yang layak (atau
tanpa sepatu untuk barefoot running), serta jalur yang dapat dilalui.
Berlari juga merupakan olahraga dasar yang tidak memerlukan skill
khusus, sehingga mudah dilakukan oleh semua orang. Tingkat kecelakaannya
juga lebih rendah dibandingkan dengan olahraga ketahanan lain seperti
bersepeda, karena kecepatannya.
Kemudian, luasnya kesempatan berkompetisi dalam olahraga lari.
Dengan event balapan lari sudah sering diadakan di Indonesia akhir-akhir
ini, terkadang dalam sebulan, terdapat dua hingga tiga event balapan
sekaligus. Selain itu, perlengkapannya terjangkau termasuk juga yang
memiliki kelas tertinggi untuk tingkat professional sekalipun. Sepatu
lari tercanggih dari merek yang ternama pun tidak melebihi 200-an USD
atau dibawah 2juta-an. Jadi, tidak terdapat banyak kendala modal dalam
berkompetisinya.
Dan masih banyak lagi alasan - alasan berlari tersendiri yang
berbeda-beda setiap orang, mulai dari cara terbaik untuk berpergian
sehari-hari, hingga kegiatan sosial dan penggalangan dana. Anda?
Berikut beberapa alasan mengapa olah raga lari patut kita lakukan :
1. Gampang
Yang kamu perlukan hanya sepasang sepatu olahraga yang tepat, serta
pakaian yang nyaman (support sports bra untuk kamu para perempuan).
Semua orang pastinya tahu cara lari. Tubuhmu mungkin belum seperti
yang kamu impikan, tapi pastinya tahu bagaimana meletakkan kaki di depan
secara bergantian dan menemukan ritme yang cocok. Nggak perlu menguasai
suatu teknis khusus, nggak perlu beli peralatan tertentu – yang kamu
harus lakukan hanya keluar dan lari.
2. Tapi susah
Nggak ada olahraga yang menyamai lari dalam kemampuan untuk membasahi
bajumu. Sepeda atau peralatan gym nan canggih memang bisa membuatmu
bekerja keras, tapi lari yang paling banyak membakar kalori. Dalam
sebuah penelitian di Amerika, treadmill dalam setting hard membakar
rata-rata 700-865 kalori sejam. Alat dayung 600-730 kalori, sepeda
statis 498-604 kalori.
Saat kakimu menapak, otomatis memompa darah menuju jantung, yang
secara otomatis memaksa jantung untuk memompa darah kembali. Semakin
cepat kamu lari, semakin keras jantungmu bekerja dan menjadi semakin
kuat.
3. Lututmu akan berterima kasih
Orang bilang, lari bisa merusak sendi. Justru sebaliknya.
Osteoarthritis, terjadi saat bantalan antara tulang mulai rusak. Faktor
terbesar penyebab osteoarthritis selain umur? Berat badan. Sebuah survey
yang dilakukan lembaga kesehatan di Amerika menemukan bahwa orang yang
obesitas memiliki resiko empat sampai lima kali lebih besar untuk
osteoarthritis di bagian lutut dibanding orang yang berberat badan
normal. Para pelari biasanya memiliki berat badan dalam batas normal,
sehingga mengurangi resiko terkena osteoarthritis.
Nggak cuma bisa mengurangi berat badan. Lari juga menguatkan bantalan
pada ujung tulang dengan memperbesar aliran oksigen dan membuang racun.
Serta membantu tulang agar terhindar dari osteoporosis.
Penting untuk merawat injury yang disebabkan oleh lari dan rajin
mengganti sepatu yang sudah rusak, tapi, lari akan menguatkan sendi,
bukan merusak.
4. Mengurangi stres
Para pelari mengakui bahwa olahraga lari bisa untuk menghilangkan
stres. “Nggak ada yang mengalahkan rasa yang ditimbulkan saat kamu sudah
memasuki ritme yang enak waktu lari,” kata Santi, penggemar lari.
“Tekanan pada leher, punggung, dan bahu mulai berkurang, dan saya bisa
berpikir dengan jelas.”
Lari bahkan sering digunakan oleh para ahli untuk membantu merawat pasien depresi, penyalah guna narkoba serta alkohol.
5. Bisa menghindarkan penyakit
Para ahli sepakat kalau olahraga secara teratur bisa mengurangi
resiko berbagai macam kanker, termasuk yang paling berbahaya: usus,
payudara, rahim, serta paru-paru. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh
British Journal of Cancer menyatakan bahwa orang-orang yang paling aktif
(berjalan cepat 5-6 jam/minggu), lebih rendah resiko terkena kanker
usus sebanyak 24 persen dibanding orang-orang yang kurang aktif
(berjalan hanya 30 menit/minggu). Perempuan dengan berat badan normal
dan banyak melakukan aktifitas olahraga seperti lari, tenis atau
aerobik, resiko terkena kanker payudara lebih kecil 30 persen saat
dibandingkan dengan perempuan yang kurang aktif. Menjalani olahraga lari
bisa membantumu untuk membersihkan kanker dari tubuh.
Para pelari juga punya kelebihan untuk menghindari sakit jantung,
stroke, serta diabetes, dan lari juga terbukti bisa menurunkan tekanan
darah, menambah jumlah kolesterol baik, dan meningkatkan imunitas tubuh
terhadap flu dan virus lainnya.
Source : http://panduanpelari.web.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar