Selasa, 06 Oktober 2015

Mengapa Lari?

Berlari mungkin adalah olahraga dengan intensitas metabolisme tertinggi. Sepanjang kegiatan, tubuh terus bergerak dengan kuat dan tidak berhenti-berhenti. Cukup dengan waktu kegiatan yang relatif singkat, efeknya sudah sangat signifikan pada kesehatan.
Lalu, berlari adalah olahraga yang sangat mudah dilakukan. Untuk berlari, hanya membutuhkan pakaian dan alas kaki yang layak (atau tanpa sepatu untuk barefoot running), serta jalur yang dapat dilalui. Berlari juga merupakan olahraga dasar yang tidak memerlukan skill khusus, sehingga mudah dilakukan oleh semua orang. Tingkat kecelakaannya juga lebih rendah dibandingkan dengan olahraga ketahanan lain seperti bersepeda, karena kecepatannya.
Kemudian, luasnya kesempatan berkompetisi dalam olahraga lari. Dengan event balapan lari sudah sering diadakan di Indonesia akhir-akhir ini, terkadang dalam sebulan, terdapat dua hingga tiga event balapan sekaligus. Selain itu, perlengkapannya terjangkau termasuk juga yang memiliki kelas tertinggi untuk tingkat professional sekalipun. Sepatu lari tercanggih dari merek yang ternama pun tidak melebihi 200-an USD atau dibawah 2juta-an. Jadi, tidak terdapat banyak kendala modal dalam berkompetisinya.
Dan masih banyak lagi alasan - alasan berlari tersendiri yang berbeda-beda setiap orang, mulai dari cara terbaik untuk berpergian sehari-hari, hingga kegiatan sosial dan penggalangan dana. Anda?

Berikut beberapa alasan mengapa olah raga lari patut kita lakukan :
1. Gampang
Yang kamu perlukan hanya sepasang sepatu olahraga yang tepat, serta pakaian yang nyaman (support sports bra untuk kamu para perempuan).
Semua orang pastinya tahu cara lari. Tubuhmu mungkin belum seperti yang kamu impikan, tapi pastinya tahu bagaimana meletakkan kaki di depan secara bergantian dan menemukan ritme yang cocok. Nggak perlu menguasai suatu teknis khusus, nggak perlu beli peralatan tertentu – yang kamu harus lakukan hanya keluar dan lari.

2. Tapi susah
Nggak ada olahraga yang menyamai lari dalam kemampuan untuk membasahi bajumu. Sepeda atau peralatan gym nan canggih memang bisa membuatmu bekerja keras, tapi lari yang paling banyak membakar kalori. Dalam sebuah penelitian di Amerika, treadmill dalam setting hard membakar rata-rata 700-865 kalori sejam. Alat dayung 600-730 kalori, sepeda statis 498-604 kalori.
Saat kakimu menapak, otomatis memompa darah menuju jantung, yang secara otomatis memaksa jantung untuk memompa darah kembali. Semakin cepat kamu lari, semakin keras jantungmu bekerja dan menjadi semakin kuat.

3. Lututmu akan berterima kasih
Orang bilang, lari bisa merusak sendi. Justru sebaliknya. Osteoarthritis, terjadi saat bantalan antara tulang mulai rusak. Faktor terbesar penyebab osteoarthritis selain umur? Berat badan. Sebuah survey yang dilakukan lembaga kesehatan di Amerika menemukan bahwa orang yang obesitas memiliki resiko empat sampai lima kali lebih besar untuk osteoarthritis di bagian lutut dibanding orang yang berberat badan normal. Para pelari biasanya memiliki berat badan dalam batas normal, sehingga mengurangi resiko terkena osteoarthritis.
Nggak cuma bisa mengurangi berat badan. Lari juga menguatkan bantalan pada ujung tulang dengan memperbesar aliran oksigen dan membuang racun. Serta membantu tulang agar terhindar dari osteoporosis.
Penting untuk merawat injury yang disebabkan oleh lari dan rajin mengganti sepatu yang sudah rusak, tapi, lari akan menguatkan sendi, bukan merusak.

4. Mengurangi stres
Para pelari mengakui bahwa olahraga lari bisa untuk menghilangkan stres. “Nggak ada yang mengalahkan rasa yang ditimbulkan saat kamu sudah memasuki ritme yang enak waktu lari,” kata Santi, penggemar lari. “Tekanan pada leher, punggung, dan bahu mulai berkurang, dan saya bisa berpikir dengan jelas.”
Lari bahkan sering digunakan oleh para ahli untuk membantu merawat pasien depresi, penyalah guna narkoba serta alkohol.

5. Bisa menghindarkan penyakit
Para ahli sepakat kalau olahraga secara teratur bisa mengurangi resiko berbagai macam kanker, termasuk yang paling berbahaya: usus, payudara, rahim, serta paru-paru. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh British Journal of Cancer menyatakan bahwa orang-orang yang paling aktif (berjalan cepat 5-6 jam/minggu), lebih rendah resiko terkena kanker usus sebanyak 24 persen dibanding orang-orang yang kurang aktif (berjalan hanya 30 menit/minggu). Perempuan dengan berat badan normal dan banyak melakukan aktifitas olahraga seperti lari, tenis atau aerobik, resiko terkena kanker payudara lebih kecil 30 persen saat dibandingkan dengan perempuan yang kurang aktif. Menjalani olahraga lari bisa membantumu untuk membersihkan kanker dari tubuh.
Para pelari juga punya kelebihan untuk menghindari sakit jantung, stroke, serta diabetes, dan lari juga terbukti bisa menurunkan tekanan darah, menambah jumlah kolesterol baik, dan meningkatkan imunitas tubuh terhadap flu dan virus lainnya.


Source : http://panduanpelari.web.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar